WISATA KAHYANGAN API

  pic3

OBYEK WISATA BOJONEGORO

KAHYANGAN API

 

Api Kayangan adalah salah satu obyek wisata yang sangat populer di Bojonegoro. Kayangan Api yang merupakan sumber api abadi atau yang tak pernah padam sekalipun ini terletak di desa Sendangharjo, kecamatan Ngasem, sebuah desa yang memiliki areal hutan seluas 42,29% dari luas desa.

Api yang keluar sebagai sumber abadi obyek wisata ini merupakan sumber api alam, dan merupakan sumber api terbesar di Asia Tenggara. Saat pengunjung akan menuju lokasi wisata Api Kayangan ini, mereka akan terlebih dahulu melewati indahnya hutan jati yang hijau dan rindang. Sesampaianya di lokasi, akan terdapat gapura dengan jajaran tiang yang akan menyambut.



Di tengah tiang tersebut terdapat lingkaran batu yang mengeluarkan gelombang panas, tempat dimana si api abadi bersemayam.
Masyarakat sekitar meyakini, bahwa tempat ini adalah tempat bersemayamnya Mbah Kriyo Kusumo atau Mpu Supa, atau biasa disebut dengan Mbah Pandhe yang berasal dari kerajaan Majapahit. Mpu Supa merupakan seorang pande besi yang biasa membuat alat-alat pertanian dan pusaka. Kubangan lumpur yang berada di sebelah barat Api Kayangan dan berbau belerang dipercaya masyarakat bahwa, Beliau masih beraktifitas sampai "sekarang".

 

Dengan berbagai kepercayaan yang masih berkembang sampai saat ini, membuat Api Kayangan ini menjadi tempat yang sangat sakral. Api yang ada hanya boleh diambil jika ada upacara penting seperti yang telah dilakukan pada masa lalu, seperti upacara Jumenengan Ngarsodalem Hamengku Buwono X dan untuk mengambil api melalui suatu prasyarat yakni selamatan / wilujengan dan tayuban dengan menggunakan fending eling-eling, wani-wani dan gunungsari yang merupakan gending kesukaan Mbah Kriyo Kusumo.


 
Rezpetor Bojonegoro di Gerbang Kahyangan Api
Sumber : http://www.eastjava.com/tourism/bojonegoro

WISATA API ABADI KONON tempat MEMBUAT KERIS dan KERAMAT

Wisata api abadi di Bojonegoro tempat keramat?
Foto: Dok Pemkab Bojonegoro
Api Kayangan adalah salah satu obyek wisata yang sangat populer di Bojonegoro. Api Kayangan  disebut-sebut merupakan sumber api abadi atau yang tak pernah padam sekalipun.

Obyek wisata tersebut terletak di Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem, sebuah desa yang memiliki areal hutan seluas 42,29 persen dari luas desa.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, api yang keluar sebagai sumber abadi obyek wisata ini merupakan sumber api alam, dan merupakan sumber api terbesar di Asia Tenggara.

Saat pengunjung akan menuju lokasi wisata Api Kayangan ini, mereka akan terlebih dahulu melewati indahnya hutan jati yang hijau dan rindang. Sesampaianya di lokasi, akan terdapat gapura dengan jajaran tiang yang akan menyambut.

Di tengah tiang tersebut terdapat lingkaran batu yang mengeluarkan gelombang panas, tempat dimana si api abadi bersemayam.






 Rezpetor anniversary th 2010 di kahyangan Api

 Masyarakat sekitar meyakini, bahwa tempat ini adalah tempat bersemayamnya Mbah Kriyo Kusumo atau Mpu Supa, atau biasa disebut dengan Mbah Pandhe yang berasal dari kerajaan Majapahit.

Mpu Supa merupakan seorang pande besi yang biasa membuat alat-alat pertanian dan pusaka. Kubangan lumpur yang berada di sebelah barat Api Kayangan dan berbau belerang dipercaya masyarakat bahwa, beliau masih beraktifitas sampai sekarang untuk membuat keris

Dengan berbagai kepercayaan yang masih berkembang sampai saat ini, membuat Api Kayangan ini menjadi tempat yang sangat sakral. Api yang ada hanya boleh diambil jika ada upacara penting seperti yang telah dilakukan pada masa lalu, seperti upacara Jumenengan Ngarsodalem Hamengku Buwono X dan untuk mengambil api melalui suatu prasyarat yakni selamatan / wilujengan dan tayuban dengan menggunakan fending eling-eling, wani-wani dan gunungsari yang merupakan gending kesukaan Mbah Kriyo Kusumo.

Kepercayaan tersebut ternyata dibantahkan Kepala Bagian Sumber Daya Alam, Bagian Penerangan Umum, Kabupaten Bojonegoro, Erick Firdaus. Menurutnya, banyak ahli geologi yang lebih percaya bahwa Kayangan Api adalah tanda adanya harta emas hitam. Emas hitam itu adalah minyak bumi.

"Daerah Bojonegoro memang mengandung banyak minyak bumi. Minyak bumi itu tersimpan di kedalaman 3.000 meter di bawah tanah. Biasanya, kolam minyak di perut Bumi selalu mempunyai kolam gas di atasnya," jelasnya.

Menurutnya, pada zaman dulu, terjadi gempa bumi sangat besar sehingga permukaan tanah di Sendang Harjo retak. Gas itu lalu merayap keluar dari perut Bumi. Mendesis hanya sampai ketinggian 30 sentimeter, kemudian lenyap berbaur dengan udara sekitarnya. 

"Namun, suatu ketika petir menyambar gas itu. Gas itu terbakar dan menyala hingga saat ini," tutupnya.

 
 Rezpetor anniversary th 2010 di kahyangan Api
 http://rezpector-anklingdharmo.blogspot.com/2010/11/foto-di-area-kahyangan-api-tempat-api.html

Sindonews.com
Sumber : http://international.sindonews.com

Tidak ada komentar: